![]() |
Ket: Bupati Satono Optimalkan Pembangunan Ditengah Efisiensi Anggaran |
Melalui Inpres ini, Presiden Prabowo mengarahkan sejumlah pejabat negara, mulai dari para Menteri Kabinet Merah Putih, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, hingga Gubernur, Bupati, dan Wali Kota untuk melaksanakan langkah-langkah efisiensi anggaran di berbagai sektor.
Adapun poin pokok dari arahan Inpres tersebut, yaitu penetapan target efisiensi anggaran sebesar Rp306,69 triliun, terdiri atas Rp 256,1 triliun dari anggaran kementerian/lembaga, Rp 50,59 triliun dari transfer ke daerah.
Satono mengungkapkan Presiden Prabowo juga menginstruksikan terkait dengan pembatasan belanja non-prioritas. Gubernur, bupati, dan wali kota diminta untuk membatasi belanja seremonial, studi banding, dan perjalanan dinas, dengan pengurangan perjalanan dinas hingga 50 persen.
Kemudian, efisiensi juga menyasar belanja honorarium serta kegiatan pendukung yang tidak memiliki output terukur juga dibatasi. Dalam instruksinya, Presiden mengarahkan seluruh kementerian/lembaga untuk fokus pada kinerja pelayanan publik.
Bupati Sambas, H. Satono, S.Sos.I., M.H.,mengatakan instruksi presiden tersebut mutlak dan harus diikuti oleh seluruh daerah di Indonesia, termasuk Kabupaten Sambas.
“Karena kita bagian dari pemerintah pusat dan ada program strategis nasional yang mungkin akan dituntaskan maka kita harus ikut arahan Bapak Presiden,” Ungkap Bupati, Rabu (12/2/2025)
Efisiensi anggaran tersebut kata Bupati mau tidak mau akan berdampak kepada jalannya pembangunan di Kabupaten Sambas. Namun masyarakat Sambas mesti memahami bahwa kondisi ini juga dialami oleh seluruh pemerintah daerah di seluruh Indonesia.
“Sangat berdampak pada pembangunan daerah seperti pembangunan infrastruktur jalan jembatan irigasi pengairan dan sekolah sekolah, ini harus diketahui, agar dipahami bahkan kegiatan yang disepakati lewat musrembang dan lain lain beberapa tidak bisa dilaksanakan,” ucap H.Satono.
“Pemotongan dilakukan bahkan sampai di internal seperti perjalanan dinas rapat makan dan minum, pengadaan mesin hingga hibah diefisiensikan hingga 50 persen,” sambung Bupati.
Bupati Satono meyakini, hal tersebut tidak berlangsung lama, sehingga kedepannya pemerintah bisa menggenjot pembangunan di seluruh daerah.
“Kita memang sangat ingin membantu agar swasembada pangan nasional tercapai, semoga hal ini tidak berlangsung lama dan kita akan kebut kembali pembangunan di Kabupaten Sambas,” tekadnya.
Bupati meminta seluruh jajaran, para Aparatur Sipil Negara untuk tetap bersemangat menjalankan tugas, kewajiban dan fungsi pelayanan kepada masyarakat dengan maksimal, melaksanakan kerja optimal.
“Jadi kita mohon maaf atas nama Presiden dan berharap masyarakat bisa memaklumi hal tersebut, walaupun ditengah kondisi ini saya berharap pemerintahan tetap semangat jangan putus asa dan harapan, kita terus berikan pelayanan terbasik bagi seluruh masyarakat Kabupaten Sambas,” Pungkasnya. (Sai)