Ket: 20 Tahun Tidak Ada Kabar di Malaysia, Kepulangan Marlia Warga Semanga Sejangkung disambut Tangis Orang tua |
Kabarsambas.com - Marlia warga desa semanga kecamatan sejangkung yang berangkat ke Malaysia sejak 2004 dan hilang komunikasi dengan pihak keluarga akhirnya berhasil dipulangkan melalui PLBN Aruk Sambas.
Kedatangan Marlia di PLBN Aruk disambut tangis oleh orang tua dan kerabat. Proses pemulangan ini juga dihadiri oleh KJRI di Kuching, BP2MI, Imigrasi dan Kawan PMI. Jumat (25/10/2024) di PLBN Aruk.
Kepala Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Kuching Sarawak Malaysia, Dr. Sigit Witjaksono pulangkan warga Indonesia yang tak kunjung pulang selama 20 tahun di Malaysia.
Sebelumnya Marlia pergi ke Malaysia untuk bekerja pada tahun 2004 namun tidak ada komunikasi dengan pihak keluarga sampai akhirnya ada laporan masuk mengenai Marlia yang ditahan oleh Majikannya di Sarawak.
“Alhamdulillah kita bersyukur berhasil melakukan pengantaran, saudari Marlia setelah sekian lama mengalami permasalahan di Sarawak, pertamakali berkontak dengan konsulat di bulan Juni tahun lalu dan sejak itu kami terus mengikuti dan memonitor perkembangannya termasuk sidang di mahkamah,” kata KJRI Kuching Sarawak Malaysia.
Dirinya berterimakasih atas kolaborasi dan kerjasama semua pihak terkait terutama pihak-pihak di Sarawak yaitu catatan ketenaga kerjaan, migrasi dan rumah perlindungan karena Marlia sempat ditempat disana kota Kinabalu.
“Persoalan yang dihadapi Marlia ini tidaklah mudah, bagi kami dikonsulat seusuai arahan dari Direktorat Perlindungan Kementrian Luar Negeri kita mengedapankan aspek perlindungan dan case ini kita kategorikan sebagai case prioritas,” ucap Dr. Sigit.
Dr. Sigit menjelaskan bahwa Marlia mendapatkan kompensasi yang sudah diterima sebesar 100 ribu ringgit dan dapat dihantarkannya berkat kerjasama semua pihak tidak hanya dari Sarawak namun juga dari Indonesia
“Kami juga turut bahagia Marlia dapat bertemu kembali dengan orang tuanya dan diantar langsung oleh Kepala Desanya, case seperti ini cukup langka dan jarang terjadi di Sarawak sector Domestik atau rumah tangga ini tidak banyak tidak seperti yang di semenanjung,” tutupnya.
Sementara Koordinator BP2MI Sambas, Dewi Puji Lestari mengatakan pihaknya selalu menghimbau kepada seluaruh masyarakat yang hendak bekerja ke Malaysia untuk melengkapi dukumen secara resmi hal ini agar memudahkan untuk melakukan perlindungan kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI).
“Ini selalu kita himbau untuk mengantisipasi hal kejadian seperti ini, sekaligus memberikan pembekalan kepada calon pekerja untuk melengkapi dokumennya,” Pungkasnya. (Sai)