Ket: kondisi Jalan jalan Perigi Piyai Kecamatan Tekarang |
Kabarsambas.com - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Sambas, Dr. H. Sabib, ST., MT., targetkan pembangunan jalan Perigi Piyai Kecamatan Tekarang dengan kualitas beton ditahun 2023.
Dia mengatakan jalan menuju Dermaga Perigi Piyai - Tebas Kuala merupakan jalan berstatus Kabupaten, maka jalan tersebut akan secepatnya untuk perbaiki sementara agar masyarakat dapat melintas dengan nyaman.
"Jalan itu akan segera kami rata terlebih dahulu dengan penimbusan material batu kong untuk mempermudah akses ke penyebrangan selagi menanti pembangunan jalan beton," kata Kadis PUPR. Rabu (7/12/2022).
Sabib menjelaskan kerusakan jalan diakibatkan oleh genangan air yang terlalu lama tanpa ada jalur pembuangan sehingga perlahan membuat jalan menjadi lembut sementara banyak mobil bermuatan yang melintas.
"Jalan itu rusak karena adanya air, air sungai pasang sampai menggenangi badan jalan dalam waktu yang lama dua sampai tiga jam, akibatnya struktur jalan rusak," jelasnya.
Kadis PUPR Sambas menuturkan bahwa jalan menuju Penyebrangan Perigi Piyai - Tebas Kuala akan segera dibangun pertengahan tahun 2023, namun sambil menunggu akan dilakukan pemeliharaan pada bulan april.
"Akan ada peningkatan jalan dengan struktur beton yang tahan terhadap air ditahun 2023 nantinya," tegas Kadis.
Sabib menyebut akan berupaya membuat jalan tersebut tetap dapat dioperasikan saat ini, agar aktifitas masyarakat setempat bisa tetap berlanjut.
"Dinas PUPR akan menjaga jalan tersebut tetap berfungsi supaya arus barang dan jasa tidak terhenti," pungkasnya.
Sebagaimana dikatakan masyarakat Kecamatan Tekarang, kondisi jalan rusak parah sepanjang 600 meter menuju penyebrangan Perigi Piyai - Tebas Kuala menghambat aktivitas warga setempat dan pengguna jalan yang melintas
Satu diantara pengendera bermotor, Hamdi (72) mengatakan jalan dalam kondisi rusak sudah sejak tahun 2021 hingga sekarang dan sudah banyak menyebabkan kecelakan pada pengguna jalan.
"Sangat sering orang-orang yang lewat terjatuh khususnya pengguna motor, bahkan dump truk pengangkut hasil tani seperti kelapa dan sawit juga pernah tumbang, kejadiannya belum lama ini," katanya.
Warga Desa Rambaian itu menjelaskan pada musim hujan dipenghujung tahun ini jalan sangat sulit untuk dituju akibat genangan air lumpur, dari lubang yang sangat dalam tidak dapat dilihat oleh sopir maupun pengguna roda dua.
"Saat musim hujan ini, sangat menyakitkan buat kami yang sering melintas. Lubang jalan yang dalam tidak dapat kami lihat karena tertutup oleh genangan air, tapi kalau musim panas masih bisa lewati meskipun dengan debu yang luar biasa," jelas Hamdi.
Hamdi berharap jalan yang merupakan akses utama masyarakat Kecamatan Tekarang bisa secepatnya ditangani oleh Pemerintah Daerah, karena jalan tersebut sangat dibutuhkan masyarakat.
"Kami harap dalam waktu dekat ini, jalan bisa diperbaiki seadanya sehingga bisa dilewati dengan sedikit nyaman, kedepannya bisa ditinggikan agar tidak meresahkan masyarakat mengingat sudah ada korban," harapnya.
Penjual Buah di Dermaga Perigi Piyai menegaskan bahwa dirinya yang setiap hari melintas sangat sering melihat kecelakaan tunggal terjadi akibat kubangan jalan yang disertai lumpur menjadi sangat licin.
"Saya kerja disini kurang lebih sudah dua tahun, saya sangat sering melihat orang tumbang, kalau sudah hujan jalan itu sangat licin," Pungkasnya. (Sai)